jenis obligasi

Jenis-jenis Obligasi Yang Ada Di Indonesia, Pilih Yang Mana Untuk Pemula?

Jenis – jenis obligasi itu ada apa saja? Untuk sebuah investasi yang aman, tentunya sangat menggiurkan. Tapi sebaiknya kenali dulu dengan tepat apa saja jenis investasi surat utang yang satu ini untuk menghindari risiko dan masalah di waktu ke depan. Ada apa saja sih? Harus pilih yang mana? Untuk pemula, ayo kenalan lebih jauh soal obligasi. 

Sebelumnya, obligasi sendiri disebut sebagai surat utang jangka menengah sampai panjang yang bisa dijual belikan. Anda sebagai pembeli atau investor membeli surat perjanjian dan mengucurkan uang ke debitur. Surat tersebut berisi nominal dan kupon berupa bunga yang akan jadi keuntungan. Tapi apakah semua sama? Tidak! Kenali jenisnya berikut.

Jenis Obligasi Berdasarkan Jenis Penerbit

1. Obligasi Pemerintah 

Dari banyak jenis yang tersedia, sebenarnya dasar dari investasi ini terdiri dari tiga jenis. Yakni ada dari pemerintah, korporasi atau ritel sebagai penerbitnya. Jadi intinya adalah berkaitan dengan siapa yang membutuhkan investasi. Dari jenis penerbit ini, Anda bisa menentukan faktor kepercayaan dan jaminan keamanannya. 

Yang pertama adalah dari pemerintah. Jenis ini berisi Surat Utang Negara (SUN) yang diterbitkan langsung oleh pemerintah. Surat ini sah dan aman dilindungi pemerintah sesuai aturan menteri keuangan. Dengan jumlah nilai yang besar, obligasi pemerintah termasuk yang paling banyak jadi incaran dibanding jenis-jenis obligasi lainnya. 

Ada apa saja? Surat utang negara ini disebut SUN yang ditujukan untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan belanja Negara (APBN). Sedangkan jangka waktunya juga hanya 12 bulan saja, jadi bisa cepat dapat untung. Karena itulah, obligasi ini paling sering diterbitkan setidaknya setiap satu tahun sekali. 

2. Obligasi Korporasi 

Selain dari pemerintah, ada juga obligasi dari korporasi Indonesia atau BUMN dan koperasi lainnya. Secara sistem kurang lebih sama dengan jenis obligasi pemerintah, tapi tempo dari investasinya cenderung lebih pendek. Umumnya minimal satu tahun saja. Tapi jika dibanding dengan obligasi pemerintah, jenis ini punya risiko lebih tinggi. 

Risiko ini ada kaitannya dengan kondisi korporasi penerbit. Misalnya sebuah perusahaan yang mengeluarkan investasi, apakah dipercaya? Ada juga risiko berkaitan dengan pasar, kondisi politik, dan tempat domisilinya. Dari segi kupon dan imbal hasil pun beragam, ada yang bunganya sudah bertingkat, bersifat syariah, atau konvensional. 

3. Obligasi Ritel 

Kalau jenis obligasi yang satu ini diterbitkan oleh perseorangan atau individu dengan bantuan agen penjual yang ditunjuk oleh pemerintah. Biasanya, jenis ini punya nilai nominal kecil mulai dari satu jutaan saja. Menariknya, jenis ini bisa saja diterbitkan oleh negara untuk ritel dengan nama ORI (Obligasi Negara Ritel) yang semakin dicari karena aman dan murah. 

Jenis Obligasi Berdasarkan  Imbal Hasil 

Imbal hasil maksudnya adalah sifat dari transaksi itu sendiri, apakah konvensional atau syariah? Kalau Anda ingin mencari investasi yang aman dan sesuai dengan syariat agama Islam, ada jenis obligasi syariah dengan sistem imbal hasil berupa uang sewa (bukan bunga). Tujuannya adalah untuk menghindari unsur riba dari bunga. 

Karena itulah, obligasi syariah ini akan diberikan dengan akad uang sewa yang dibayar secara berkala.  Sedangkan pokok hutangnya akan dilunasi sesuai tanggal jatuh tempo. Berbeda dengan obligasi konvensional yang ada bunganya. Anda akan mendapat untung dari pengembalian pokok utang, bunga atau kupon sesuai perjanjian. 

Jenis Obligasi Berdasarkan Pembayaran Bunga

Jenis obligasi yang wajib dikenal juga adalah sistem pembayaran bunganya. Setidaknya ada empat cara pembayaran, yakni kupon, zero kupon, kupon tetap, dan mengambang. Maksudnya apa? Obligasi zero coupon ini berarti tanpa nilai kupon atau perjanjian pembayaran secara berkala. Intinya, untung yang didapat baru akan didapat di akhir jatuh tempo. 

Biasanya keuntungan ini didapat dengan perhitungan selisih harga jual akhir dan harga awal jual beli obligasinya. Tenor atau jatuh temponya pun berbeda, ada yang mulai dari 1-10 tahun sesuai kesepakatan. Sebaliknya, obligasi kupon berarti investasi ini akan membayar bunga secara berkala sampai akhir jatuh temponya. 

Obligasi kupon tetap diindikasikan dengan jumlah bunga yang dibayar secara berkala akan selalu tetap. Tidak ada kenaikan atau bertingkat. Kalau bertingkat atau berbeda beda, baru masuk jenis obligasi kupon mengambang. Artinya, jumlah kupon atau bunganya akan berubah setiap waktu tapi nilai batas minimalnya adalah kupon pertamanya. 

Jenis Obligasi Berdasarkan Hak Penukaran

Obligasi juga ada hak penukaran yang membuat surat utang itu bisa memiliki nilai lebih. Seperti jenis konversi yang memberi kesempatan investor untuk mengubah surat jadi saham perusahaan dengan rasio sesuai kesepakatan. Kemudian ada obligasi tukar yang bisa jadi saham penerbit. Ada juga opsi beli yang bisa dibeli penerbit lagi atau Putable bond yang wajib dibeli lagi oleh penerbit. 

Jadi mau pilih yang mana? Jenis jenis obligasi yang sudah dijelaskan punya ciri khasnya sendiri. Yang perlu diperhatikan pertama adalah penerbitnya, baru cek detail lainnya. Apakah ingin yang dari pemerintah atau perusahaan saja? Jangan lupa, cek juga jenis imbal hasilnya. Jadi setiap investasi yang dilakukan bisa berikan hasil sesuai perjanjian yang diharapkan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!