Berbagai jenis instrumen investasi yang bisa Anda pilih untuk menanam modal sebagai seorang investor. Setiap produknya memiliki cara kerja serta karakteristik yang berbeda-beda dan penting dipelajari. Setiap instrumennya pun memiliki keunggulan dan kelemahan yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan investor seperti salah satu contohnya yakni obligasi.
Obligasi ialah surat pengakuan utang yang dikeluarkan pihak yang berhutang kepada pihak yang berpiutang sehingga seperti seperti surat perjanjian untuk membayar kembali pokok utang dan kupon bunganya di batas waktu yang telah disepakati. Sebelum menggunakannya, Anda perlu mengetahui keuntungan dan risiko seperti di bawah ini.
Keuntungan Obligasi
1. Bisa Diperjualbelikan
Aset obligasi bisa diperjualbelikan di pasar modal. Perusahaan yang ingin menjadi penerbit serta mengeluarkan obligasi baru untuk dijual bisa melakukannya melalui pasar perdana. Akan tetapi, obligasi memiliki keterbatasan waktu sehingga jika tidak bisa memperoleh obligasi yang diinginkan, bisa melalui pasar sekunder. Disinilah, aset obligasi bisa dijual kembali dengan harga tinggi saat mendapatkannya dari first market.
2. Jaminan Biaya Alternatif
Jaminan biaya alternatif pun diperoleh berupa kupon atau bunga saat berinvestasi melalui instrumen obligasi. Seperti yang diketahui bahwa obligasi ialah jenis utang dalam jangka waktu panjang sehingga perusahaan yang kesusahan mencari dana dari bank bisa memilih obligasi sebagai solusinya.
Sederhananya, perusahaan memperoleh dana yang dibutuhkan dari pembeli saat mengeluarkan obligasi di pasar modal. Lalu, hasil dana penjualannya diinvestasikan kembali dalam jangka panjang untuk mengembalikan dana kepada pembeli obligasi. Oleh sebab itu, investor dan perusahaan penerbit juga memperoleh keuntungan.
3. Capital Gain
Investor mendapatkan capital gain saat menjual kembali aset obligasinya di pasar sekunder. Selisih harga diperoleh dari penjualan serta harga beli produk investasi. Untuk memperolehnya, Anda bisa menjual obligasi dengan nilai lebih tinggi dari harga beli. Akan tetapi, harga instrument bersifat fluktuatif sesuai permintaan pasar.
4. Aman
Obligasi dinilai aman sehingga cocok dipilih investor pemula. Instrumen ini berupa surat utang dimana pihak penerbit wajib memenuhi tanggungan utangnya dari pihak investor saat jatuh tempuh. Saat penerbit mengalami kebangkrutan, mereka wajib mengembalikan modal pinjaman ke pihak obligasi.
Oleh sebab itu, obligasi dinilai sebagai instrumen investasi yang sangat aman. Apalagi, jika membeli obligasi negara, keamanan pengembalian pokok hutang dan instrumennya lebih terjamin. Hal ini karena pihak penerbit obligasinya ialah pemerintah sehingga pinjaman akan dikembalikan sesuai kesepakatan.
5. Bunga Tinggi
Banyak investor yang cenderung memilih obligasi karena menyajikan tingkat bunga yang lebih besar daripada bunga bank. Pada umumnya, investasi ini memberikan imbal hasil sebesar 5-6,5%. Sementara itu, keuntungan menyimpan di bank hanya sekitar 1-3%. Dengan bunga tinggi, pembayaran kupon dilakukan secara berkala sesuai kesepakatan.
Risiko Obligasi yang Wajib Diketahui
1. Gagal Bayar
Dengan banyaknya keuntungan, Anda perlu mempelajari resiko penggunaan obligasi seperti gagal bayar saat penerbit tidak mampu memberikan bunga atau kupon kepada investor dalam jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya. Hal ini biasa dilakukan pada perusahaan penerbit selain pemerintahan.
2. Kondisi Paresis
Sama seperti suku bunga, obligasi pasar juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi negara. Resiko ini berhubungan dengan capital loss yang mempengaruhi financial market. Hal tersebut terjadi saat beberapa faktor seperti perubahan suku bunga, kondisi ekonomi negara dan kondisi politik yang tidak stabil.
3. Likuiditas
Obligasi juga rawan akan likuiditas karena membutuhkan waktu lama untuk dijual kembali di pasar sekunder dalam waktu singkat. Berinvestasi di instrumen obligasi juga membuat dana investasi ditahan dalam tempo waktu yang cukup lama mulai dari 2-5 tahun. Investor yang ingin menjualnya sebelum batas waktu berpotensi mengalami kerugian.
4. Fluktuasi
Obligasi korporasi rentan dari pergerakan suku bunga. Jika suku bunganya rendah, harga obligasi dapat meningkat dan sebaliknya. Oleh sebab itu, investor perlu melakukan perhitungan dengan matang sebelum berinvestasi agar mendapatkan keuntungan yang optimal.
5. Bergantung pada Capital Loss
Risiko pasar juga bergantung pada capital loss dimana investor menjual obligasinya kembali kepada investor lainnya di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. Tentunya, hal tersebut sangat merugikan karena investor wajib berhati-hati sebelum berinvestasi. Anda perlu mempelajari kondisi pasar saat bertransaksi.
6. Dipengaruhi Jatuh Tempo
Maturitas juga mempengaruhi naik turunnya obligasi baik korporasi maupun negara meski kecil kemungkinannya. Risiko ini berhubungan dengan jatuh tempo. Semakin lama masa jatuh tempo, semakin besar pula ketidakpastiannya dan tinggi juga tingkat maturitasnya. Pastikan anda mempelajari resiko dari jenis obligasi yang hendak dipilih.
Demikian penjelasan mengenai apa saja keuntungan dan resiko obligasi yang penting diketahui. Hal ini dapat membantu Anda dalam menentukan jenis obligasi. Usahakan melakukan perhitungan dengan matang serta melakukan forecasting terhadap suku bunga agar investasi berjalan maksimal dan membuahkan keuntungan yang maksimal. Terapkan strategi yang tepat sesuai kondisi pasar dan penerbit.