Ketika berbicara terkait dengan dunia investasi, tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah saham dan obligasi. Dua instrumen tersebut merupakan pilihan yang paling banyak diambil oleh para investor. Meskipun memiliki tujuan yang sama, namun sebenarnya ada banyak perbedaan obligasi dengan saham. Sebelum terjun ke dunia investasi, Anda perlu mengetahui perbedaan tersebut.
Jika dipahami dengan baik, obligasi dan juga saham ini sebenarnya memiliki tujuan yang sama yaitu menanamkan modal atau dana dalam suatu perusahaan untuk bisa mendapatkan keuntungan dari perusahaan tersebut. Agar Anda bisa lebih memahami tentang apa itu obligasi dan saham hingga perbedaannya, maka terus ikuti ulasan berikut hingga tuntas!
Perbedaan Obligasi dan Saham
1. Secara Pengertian
Untuk paling sederhananya, Anda bisa memahami perbedaan antara obligasi dan saham ini dari segi pengertian. Saham bisa diartikan sebagai suatu bukti kepemilikan sebagian dari suatu perusahaan. Dengan begitu maka ketika melakukan pembelian saham, maka sebenarnya Anda sedang membeli sebagian saham dari perusahaan tersebut.
Keuntungan yang bisa diperoleh dari pembelian saham ini yaitu Anda diberikan hak suara dalam rapat umum pemegang saham dan juga berpotensi menerima bagian dividen atau laba perusahaan. Instrumen saham ini secara signifikan memang mampu memberikan potensi keuntungan besar. Namun resiko yang diterima juga sebanding dengan keuntungannya.
Ketika Anda memilih untuk memiliki instrument saham ini, maka berkesempatan untuk menjual atau membelinya kapan saja karena sifatnya fleksibel. Perbedaan obligasi dengan saham adalah obligasi diartikan sebagai utang yang dijual. Obligasi ini merupakan bentuk surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan. Ketika membeli obligasi, maka sama artinya dengan Anda memberi pinjaman dana kepada penerbit obligasi.
Karena Anda memberi pinjaman dana, tentu dana tersebut akan diganti dengan penerimaan bunga secara berkala. Keuntungan yang diperoleh dari obligasi ini yaitu bisa mendapatkan pendapatan yang stabil dari pembayaran bunga, resikonya lebih kecil, dan memiliki jangka waktu serta tingkat bunga yang jelas. Jadi Kamu pilih investasi dalam bentuk saham atau obligasi?
2. Hak dan Kewajiban
Apabila masih bingung, Anda bisa melihat perbedaan obligasi dan saham yang berikutnya. Perbedaan dapat terlihat dari potensi keuntungan, resiko serta hak dan kewajiban. Seperti yang disebutkan sebelumnya, saham memang memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan. Namun hal tersebut sebanding dengan resikonya yang tinggi akibat fluktuasi pasar.
Hak dan kewajiban, pemilik saham diberikan hak suara dan berpotensi menerima dividen. Sedangkan untuk pemilik obligasi tidak memiliki hak tersebut. Apabila Anda tidak berani untuk mengambil resiko yang terlalu besar, maka lebih disarankan memilih obligasi.
3. Harga Jual Beli Surat Berharga
Perbedaan obligasi dengan saham berikutnya yaitu berkaitan dengan harga jual beli surat berharga. Masih berkaitan dengan pembahasan sebelumnya, obligasi menawarkan sebuah pendapatan yang lebih stabil. Hal ini juga berpengaruh terhadap harga jual beli surat sahamnya. Anda tidak akan mengalami resiko kerugian yang terlalu besar ketika memilih obligasi.
Hal berbeda terjadi ketika Anda memilih untuk investasi saham. Saham sangat mudah terpengaruh dengan perubahan kondisi seperti inflasi, perubahan kondisi politik, dan juga gejolak kondisi ekonomi negara. Dengan begitu maka kemungkinan risiko yang dihadapi akan jauh lebih besar dibandingkan memilih melakukan investasi obligasi dari suatu perusahaan.
4. Pajak
Melakukan investasi yang menjanjikan ini tentu tidak akan terlepas dari biaya pajak. Bagi Anda pemilik saham, tentu akan dikenakan pajak karena laba atau dividen yang diterima tergolong dalam pendapatan. Pajak tersebut biasanya sudah terpotong secara otomatis ketika investor menerima dividen. Sedangkan pembayaran pajak obligasi termasuk dalam biaya perusahaan sehingga sama seperti tidak terkena pajak.
5. Masa Berlakunya
Anda perlu tahu bahwa masa berlaku dari obligasi dan saham ini cukup berbeda. Saham merupakan suatu investasi yang memiliki masa berlaku tidak terbatas. Ketika sudah melakukan pembelian saham, maka seterusnya saham tersebut akan tetap menjadi hak milik. Hak kepemilikan saham tersebut hanya akan bisa hilang atau lepas apabila Anda menjualnya.
Sedangkan untuk obligasi ini memiliki rentang waktu tertentu sesuai dengan ketetapan di awal perjanjian. Rentang waktu tersebut dapat disebut sebagai tanggal jatuh tempo. Jika tanggal tersebut sudah dicapai maka kepemilikan obligasi ini lepas dan Anda tidak lagi menerima bunga dari perusahaan. Apakah sejauh ini sudah mulai memahami perbedaan obligasi dengan saham?
5 hal yang disebutkan diatas merupakan perbedaan yang paling mencolok antara obligasi dan saham. Anda bisa menentukan pilihan sesuai dengan kebutuhan dan juga tujuan investasi. Apabila ingin mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar, Anda bisa memilih menjadi investor saham. Namun jika tidak berani dengan resikonya maka obligasi adalah pilihan yang paling tepat.