biaya reksadana

Apa Saja Biaya-Biaya dalam Reksadana? Yuk Kenali Sebelum Investasi!

Reksadana sering dipilih sebagai instrumen investasi karena cocok untuk menghimpun dana, meskipun Anda memiliki waktu serta pengetahuan yang terbatas mengenai investasi. Namun sebelum melakukan investasi, penting untuk mengetahui terlebih dahulu biaya-biaya dalam reksadana.

Selain dana yang dibutuhkan untuk berinvestasi, Anda juga akan mengeluarkan biaya tambahan yang biasanya sudah dijelaskan pada awal pendaftaran. Adapun biaya yang dimaksud yaitu sebagai berikut.

Biaya yang Dikenakan pada Investor

1. Biaya Pembelian

Biaya pembelian atau subscription fee merupakan salah satu biaya yang dikenakan pada investor saat berinvestasi pada reksadana. Anda akan dikenai biaya tersebut umumnya sekitar 0%-5% setiap pembelian produk. Namun perusahaan aset manajemen bisa saja memiliki kebijakan masing-masing terkait besar biaya ini.

2. Biaya Penjualan

Selain biaya pembelian, ada pula biaya penjualan atau redemption fee yang akan dikenakan setiap penjualan unit penyertaan reksadana. Besar biaya penjualan di Indonesia rata-rata sekitar 0% – 3%. Apabila investor telah melewati waktu yang cukup lama setelah pembelian, beberapa manajer investasi biasanya meniadakan biaya penjualan ini.

3. Biaya Kustodian

Biaya-biaya dalam reksadana lainnya yang perlu dibayarkan oleh Anda sebagai investor adalah biaya kustodian. Ini adalah biaya tahunan yang dibebankan oleh Bank Kustodian, yakni pihak ketiga yang menjadi tempat dimana aset-aset keuangan disimpan. Biaya tersebut terpisah dari jasa manajemen, umumnya sebesar 0,2% – 0,25%.

4. Biaya Transfer Antar Bank

Jika Anda menggunakan rekening bank yang berbeda dari bank kustodian, maka nantinya akan muncul biaya transfer antar bank ini. Biaya dikenakan oleh pihak bank saat melakukan transfer saldo seperti pada umumnya. Besar biayanya tidak menggunakan persentase, melainkan berkisar dari Rp. 3.500 – Rp. 7.500 tergantung kebijakan bank.

5. Biaya Top Up

Saat Anda hendak menambahkan dana investasi reksadana, ada yang namanya biaya top up. Biaya tersebut biasanya dipotong langsung dari total dana yang Anda transfer melalui bank tertentu. Untuk minimal top up sendiri bervariasi, tergantung manajer investasi yang anda pilih.

Namun secara umum, besar jumlah top minimal dimulai dari Rp. 100.000 dengan biaya 1% dari total yang disetorkan tersebut. Jadi apabila Anda melakukan top up Rp. 200.000, maka akan terkena potongan sebesar Rp. 2.000. Sehingga dana yang masuk ke rekening reksadana sebesar Rp. 198.000.

6. Biaya Pengelolaan Dana Investasi

Biaya pengelolaan dana investasi tidak luput menjadi bagian dari biaya-biaya dalam reksadana yang harus dibayarkan investor. Ini adalah jumlah total biaya yang harus dibayarkan investor kepada pihak perusahaan reksadana. Biaya tersebut sudah mencakup biaya administrasi, biaya operasional, biaya bagi manajemen, dan pajak.

Karena biaya pengelolaan dana investasi merupakan pemasukan utama bagi perusahaan manajer investasi, maka pemasukan perusahaan akan semakin besar dengan adanya banyak anggota reksadana.

Untuk besar biayanya sendiri beragam, seperti reksadana pasar uang biasanya rata-rata 0,40% – 1,00% dan reksadana saham dikenakan fee sebesar 2,00% – 3,50%. Perlu diketahui bahwa biaya ini sudah termasuk pada NAB (Nilai Aktiva Bersih) reksadana, jadi tidak dibebankan langsung kepada investor.

Pelajari juga : Cara Menghitung Untung dan Resiko Reksadana Pasar Uang

Biaya yang Ditanggung Reksadana

Selain biaya yang ditanggung oleh investor, ada juga biaya yang dibebankan pada reksadana. Ini meliputi biaya transaksi dan registrasi efek, biaya auditor dan notaris, biaya manajer investasi dan bank kustodian, biaya pengeluaran untuk kepentingan reksadana, biaya pembuatan laporan keuangan, serta biaya pembaharuan dan distribusi prospektus.

Biaya-biaya tersebut sudah termasuk dalam perhitungan NAB per unit reksadana. Dimana NAB ini biasanya dijadikan acuan sebagai harga suatu reksadana. Sehingga investor sudah membayar biayanya secara tidak langsung.

Investor seringkali tidak mengetahui persentase biaya yang dibayarkan reksadana terhadap total asetnya. Namun Anda bisa melihatnya pada fund fact sheet reksadana atau laporan keuangan reksadana.

Biaya yang Ditanggung Manajer Investasi

Biaya-biaya dalam reksadana lainnya yaitu biaya yang ditanggung oleh manajer investasi atau perusahaan aset manajemen. Biaya manajer investasi ini berkaitan dengan pembentukan awal reksadana dan bagaimana promosinya.

Misalnya saat manajer investasi mengiklankan produk reksadana melalui media massa, maka biaya yang dikeluarkan untuk iklan tersebut akan ditanggung oleh manajer investasi. Begitu pula ketika perusahaan menyewa ahli pemasaran untuk memasarkan produk reksadana, ini juga akan dibebankan pada perusahaan aset manajemen.

Jadi biaya yang ditanggung bisa meliputi biaya persiapan pembentukan reksadana termasuk imbalan jasa akuntan hingga konsultan hukum, biaya pemasaran dan promosi reksadana, biaya pencetakan dan distribusi prospektus, biaya administrasi pengelolaan portofolio reksadana, biaya pembubaran dan likuidasi, hingga biaya lain kepada pihak ketiga jika ada.

Nah, itu dia biaya-biaya dalam reksadana yang harus dibayarkan. Melihat dari banyaknya biaya tersebut, mungkin Anda jadi bertanya-tanya apakah hasil investasinya akan berkurang secara signifikan. Namun tenang saja, fee yang dibayarkan tidak seberapa bila dibandingkan dengan potensi imbal hasilnya. Apalagi jika Anda memilih manajer investasi yang tepat untuk mengelola reksadana.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!