Jika diartikan dengan lebih sederhana, deposito adalah suatu proses kerjasama yang terjadi antara pihak bank dengan nasabah. Nasabah akan diminta untuk menaruh sejumlah uang dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak. Apabila Anda tertarik, pastikan untuk mengetahui cara membuka dan juga tips memilih deposito.
Hal tersebut perlu dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan dan mendapatkan keuntungan lebih besar. Bisa dikatakan bahwa deposito ini merupakan suatu program simpanan yang sejenis dengan investasi sederhana yang cukup menjanjikan. Bagi Anda yang tidak berani mengambil resiko terlalu besar dalam investasi maka deposito ini adalah jawabannya.
Cara Membuka Deposito
Ketika hendak memulai deposito, nasabah perlu memiliki rekening baru dan kemudian menyetorkan sejumlah uang sesuai dengan ketentuan minimum dari bank pilihan. Proses membuka deposito ini bisa dilakukan dengan mendatangi bank tujuan dan mengikuti prosedur yang berlaku. Perlu diketahui juga bahwa deposito ini ada banyak jenisnya.
Jenis pertama yaitu deposito berjangka. Jenis deposito ini dapat diartikan sebagai jenis tabungan berkala dalam waktu tertentu sesuai kesepakatan. Waktu yang ditawarkan diantaranya yaitu mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan hingga 14 bulan. Sehingga waktu penarikan hanya bisa dilakukan pada bulan yang telah disepakati saja.
Selanjutnya ada sertifikat deposito yang tidak mengacu pada lembaga atau perseorangan. Jenis sertifikat deposito ini nantinya bisa dipindahtangankan atau diperjualbelikan pada pihak lain. Terakhir ada deposito On-Call dengan jangka waktu relatif singkat dengan minimal waktu satu minggu dan paling lama 1 tahun. Jenis deposito ini biasanya diterbitkan dalam jumlah yang cukup besar.
Cara membuka deposito ini bisa dimulai dengan menentukan bank untuk daftar deposito. Setelah itu, siapkan berkas yang dibutuhkan seperti KTP dan NPWP sebagai persyaratan pembukaannya. Anda juga perlu menyiapkan materai untuk penandatanganan persetujuan. Setiap nasabah yang ingin daftar deposito ini biasanya diharuskan memiliki rekening bank di tempat yang sama.
Selanjutnya, Anda akan diminta untuk menentukan tenor dan juga jenis deposito yang ingin dijalankan. Isi formulir pendaftaran dengan lengkap dan sebenar-benarnya. Ikuti setiap arahan yang diberikan oleh Customer Service untuk membuka deposito. Setelah itu lakukan penyetoran biaya awal untuk pembukaan rekening. Jika berhasil, bukti kepemilikan deposito bisa diterima.
Baca juga : Keuntungan dan Kekurangan Deposito
Tips Memilih Deposito
1. Mengenali Jenis Deposito
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk bisa menentukan pilihan deposito yaitu dengan mengetahui jenis-jenisnya. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa jenis deposito ada 3 yaitu deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposito on-call. Setelah memahaminya, Anda bisa mulai menentukan jenis deposito yang akan dijadikan pilihan sebelum mempelajari cara membuka deposito.
2. Menyesuaikan Jangka Waktu Deposito
Selanjutnya, Anda harus benar-benar memikirkan tentang jangka waktu deposito yang diinginkan. Setiap bank tentu akan memberikan fasilitas yang berbeda-beda pada nasabahnya. Namun jangka waktu yang diberikan biasanya tidak terlalu berbeda. Anda bisa menentukan untuk memilih jangka deposito antara 1 bulan – 2 bulan.
Sedangkan untuk tenor yang ditawarkan yaitu mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun dan 2 tahun. Pemilihan tenor ini bisa disesuaikan dengan kondisi finansial masing-masing orang dan juga disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya. Jadi jangan mengambil keputusan yang terlalu singkat dalam penentuan pilihan jangka waktu tenor deposito ini.
3. Cek Reputasi Bank
Melakukan pengecekan pada reputasi bank yang akan dijadikan sebagai tempat deposito merupakan suatu persyaratan wajib. Hal ini dilakukan untuk bisa mengetahui bagaimana pengelolaan dana yang dilakukan oleh bank tersebut dalam jangka waktu sesuai ketentuan. Untuk bisa mengetahui reputasi bank ini bisa dilakukan dengan cara mencari review dan sebagainya.
Melakukan pemeriksaan terhadap latar belakang perusahaan tempat penanaman modal juga perlu dilakukan seperti sudah diawasi oleh LPS dan OJK atau belum. Jika belum, jangan pernah sesekali untuk nekat tetap membuat deposito. Anda perlu mencari lembaga yang aman untuk memastikan deposito dikelola dengan baik sesuai kesepakatan.
Baca juga : Tips Memilih Lembaga Keuangan yang Mengelola Reksadana
4. Pahami Sistem Pencairan Deposito
Selain menentukan lembaganya, Anda juga perlu menelusuri tentang mekanisme pencairan deposito. Deposito ini biasanya akan lebih mudah jika dicairkan dengan menggunakan metode digital. Dana akan langsung ditransfer ke rekening nasabah ketika sudah memasuki waktu yang telah disepakati. Uang biasanya akan masuk ke saldo rekening utama nasabah akan memakan waktu sekitar 1 hari.
5. Tanyakan Biaya Pajak dan Penalti
Perlu diketahui bahwa deposito ini masuk dalam pajak pendapatan sehingga mewajibkan pemiliknya untuk membayar pajak. Anda perlu menanyakan dengan jelas kepada customer service terkait biaya pajak dan penalti ini. deposito biasanya menerapkan peraturan penalti jika uang dicairkan sebelum waktunya. Itulah informasi cara membuka deposito dan tips menentukan pilihannya.
Menanyakan berbagai hal yang penting kepada pihak bank yang akan dijadikan pilihan memang sangat wajar dan perlu dilakukan. Tujuannya tentu untuk bisa membandingkan fasilitas dan layanan yang diberikan antara bank satu dengan lainnya. Selain itu, hal ini juga akan menghindarkan kemungkinan adanya miskomunikasi antara kedua belah pihak.